Selasa, 30 April 2013

manusia dan kasih sayang terhadap alam


  Alam yang indah dan lestari adalah suatu dambaan umat manusia. Alam yang indah dan lestari merupakan jaminan bagi kelangsungan hidup manusia dan segala lapisan kehidupan yang ada di dalamnya. Namun, kenyataan memperlihatkan bahwa alam sudah banyak mengalami kerusakan, bahkan sudah berada di ambang kepunahannya, oleh ulah manusia sendiri. Penyebabnya berawal dari pandangan yang kurang bahkan tidak tepat terhadap alam, yang memandang alam sebagai sumber kekayaan, yang selalu siap di eksploitasi kapan dan di mana saja, dan oleh siapa saja, untuk mengambil hal-hal yang diperlukan dan membiarkan begitu saja hal-hal yang tidak diperlukan. Untuk menjamin kelangsungan hidup kita dan kelangsungan hidup generasi yang akan datang, dalam suasana baik dan menyenangkan dan untuk menjamin kelangsungan berbagai lapisan kehidupan yang ada di alam, maka mau tak mau kita harus merubah dalam memandang dan memperlakukan alam. Perubahan sikap ini bukan hanya karena alam begitu penting bagi manusia, melainkan karena alam dengan berbagai lapisan kehidupan yang ada di dalamnya, memiliki nilai dalam dirinya sendiri, yang harus dihormati dan dilindungi. Dengan pandangan dan perlakuan yang semakin baik dan tepat terhadap alam, maka lingkungan semakin baik dan tepat terhadap alam, maka lingkungan dan pembangunan, dua hal penting dan sangat mendasar bagi kehidupan manusia, dapat dikembangkan secara bersamaan, dalam hubungan saling mendukung

Manusia dan lingkungan hidup (alam) memiliki hubungan sangat erat. Keduanya saling memberi dan menerima pengaruh besar satu sama lain. Pengaruh alam terhadap manusiamanusia lebih bersifat pasif, sedangkan pengaruh manusia terhadap alam lebih bersifat aktif. Manusia memiliki kemampuan eksploitatif terhadap alam sehingga mampu mengubahnya sesuai yang dikehendakinya. Dan walaupun alam tidak memilikim keinginan dan kemampuan aktif-eksploitatif terhadap manusia, namun pelan tapi pasti, apa yang terjadi pada alam, langsung atau tidak langsung, akan terasa pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Lingkungan yang indah dan lestari akan membawa pengaruh positif bagi kesehatan dan bahkan keselamatan manusia; sebaliknya, lingkungan yang buruk bagi kehidupan manusia. Tindakan eksploitatif manipulatif terhadap alam akan mengakibatkan kerusakan langsung terhadap alam, dan secara tidak langsung hal itu akan berdampak negatif bagi kehidupan manusia khususnya, dan kehidupan berbagai mahluk lain pada umumnya. Sebaliknya, apabila manusia menunjukkan kasih sayang yang besar terhadap alam, dengan memelihara dan melestarikannya, maka alam akan menjamin kelangsungan hidup manusia dalam suasana nyaman dan menyenangkan.

kebersihan sekolah, tanggung jawab siapakah?

Setiap SMA memiliki tata tertib kedisiplinan yang berbeda dari caranya. Serta merta kebersihan di lingkungannya pun terpengaruh oleh pola perilaku siswa di sekolah tersebut.


Di setiap sekolah, tentunya SMA memiliki disiplin yang berbeda, banyak SMA yang berkualitas bagus namun kedisiplinan para siswa dan orang di seisi sekolah belum lah di katakan dalam standar “berkualitas”. Beberapa hari yang lalu tim kami mewawancarai bagaimana kedisiplinan dan kebersihan di SMA PGRI 1 Bogor di jaga, berikut wawancara kami dengan warga sekolah SMA PGRI 1.



1. Bagaimanakah kebersihan sekolah akhir-akhir ini?
           
kotor, sangat kotor ibaratnya seperti kandang kerbau”
 itulah kata guru BK yang akrab disapa anak-anak “bu Yesi” di SMA tersebut menjelaskan bahwa kurangnya kedisiplinan dan kesadaran diri siswa akan kebersihan lingkungan kelasnya.
disamping itu, guru BK menegaskan bahwa para guru di SMA PGRI 1 sudah melakukan semua cara agar anak muridnya mentaati peraturan sekolah.
            “kami sudah memberikan semua cara agar para murid menjadi disiplin dan menjaga kebersihan lingkungan. Tetapi, hal itu memang tergantung dari si murid. Walaupun sudah begitu, masih saja ada anak murid yang Kekeuh membuang sampah di mana-mana”  ujar guru BK tersebut.

 2. Apa yang melatarbelakanginya?
            Seperti yang bu Yesi katakan, “sebenarnya, yang melatar belakanginya adalah kebiasaan kita sendiri sehari-hari. Dimana jika kita biasa hidup bersih pastilah akan terbawa kemana saja. Dan pemicu lainnya adalah para guru yang tidak sedikit masih ada yang belum bisa menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya dengan baik.” Ujarnya, hal ini disimpulkan bahwa guru pun adalah panutan utama para siswa. Untuk memperbaiki kebiasaan para siswa sangat sulit jika kebiasaan para gurunya juga tidak jauh beda dengan kebiasaan siswa-siswanya.

3. Kapan kedisiplinan di SMA PGRI 1 mulai dijalankan?

           
sudah dari dulu ada, cuman siswa-siswanya saja yang memang susah. Hanya saja beberapa minggu ini sudah berjalan dengan baik”
Adanya peraturan baru kini membuat siswa terbiasa. Dan secara tidak langsung kedisiplinan dilakukan oleh siswa-siswa tersebut. Tapi tidak sedikit juga siswa yang masih melanggar peraturan baru , agar tidak ada siswa yang keenakan sendiri. Para guru sepakat untuk memberikan sangsi kepada siswa dan guru siapa pun yang terlambat ke sekolah, hal ini membuat para siswa sepakat akan hal itu.

para siswa lalu lalang ke luar kelas pada saat jam pelajaran
4. Usaha apa yang harusnya kita lakukan agar siswa/siswi di SMA PGRI 1 menjaga kebersihan di sekolah?
sebenarnya sosialisasi sudah sering dianjurkan oleh pihak sekolah. Dan sudah memberikan motivasi terhadap siswa”
Ujar guru BK tersebut, walaupun pihak sekolah sudah melakukan sosialisasi dan motivasi terhadap siswa, masih banyak siswa yang melakukan pembuangan sampah tidak pada semestinya.

            Setelah mewawancarai, kami bergegas berkeliling sekolah dan kantin untuk memastikan kebersihan di sekolah tersebut. Dan beberapa gambar tentang kebersihan di sekolah ini kami cantumkan
Sampah yang berserakan di depan teras kelas,



Sampah-sampah jajanan murid berserakan dimana saja.



Terlihat sampah yang berada di tempatnya tetapi tidak tertata dengan sedemikian layaknya.

Di samping itu, kami sedikit mewawancarai salah beberapa warga  sekolah lain di SMA PGRI 1.

5. siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas kebersihan di SMA PGRI 1 ini?

 

             “sebenarnya yang harus bertanggung jawab atas kebersihan di sekolah ini adalah semua warga sekolah” ujar mang Udin. Salah seorang dari warga sekolah.
            “dan seharusnya, dari pihak sekolah jangan terlalu mengandalkan orang yang berprofesi di bidang kebersihan saja. Melainkan juga ikut menjaga kebersihan lingkungan bersama-sama” kata mang Udin tegas.

Sebagai warga sekolah adalah kewajiban untuk menjaga kebersihan sekolahnya sendiri, bukan hanya mengandalkan pekerja. Tetapi juga kebersihan sekolah adalah tanggung jawab seluruh warga sekolah tersebut. J Di sekian banyak anak pun tidak semua anak membuang sampah tidak pada tempatnya contohnya seperti anak dibawah ini. 

Dan beberapa jawaban dari siswa di SMA PGRI1 tentang kebersihan dan kedisiplinan disekolah ini.


6. Sudahkah anda menjaga kebersihan sekolah?
alhamdulillah saya sudah mentaati peraturan disini, yaitu membuang sampah pada tempatnya” kata seorang siswa SMA PGRI 1 bogor tersebut
7. menurut kamu apakah SMA PGRI 1 sudah bisa disebut bersih?
            “yah. Alhamdulillah, mungkin kebersihan di SMA PGRI 1 ini lebih baik dari tahun kemarin. Jadi ada peningkatan di bandingkan yang tahun lalu, tahun lalu lebih kotor dibandingkan yang sekarang.”

8. lalu apakah kamu sudah bisa disebut disiplin?
            saya belum disiplin, sebagai siswa saya banyak kekurangannya dibanding kelebihannya. Saya masih harus banyak belajar disiplin lagi”
9. apa pendapat kamu untuk PGRI 1?
“ sebaiknya, PGRI 1 lebih ditingkatkan lagi, kan yang menjadi kepala sekolahnya pun sudah baru gitu, kepada bu Evi tercinta. Terus, kebersihan itu harus dijaga. Dan apabila ada teman yang membuang sampah sembarangan. Kita itu harus menegurnya jangan memandang kita kakak kelas atau adik kelas. Kita disini sama saja. Yang kita butuhkan disini adalah kekompakan bukan karena senioritas”
 
            Kesimpulan yang kami dapatkan ialah, kebersihan dan kedisiplinan di SMA PGRI 1 meningkat menjadi lebih baik dari beberapa tahun lalu. Dan agar lingkungan bersih dan kedisiplinan berjalan lancer maka, diperlukanlah kekompakan. Bukan hanya sendiri tapi juga dari masing-masing warga serta guru-guru sebagai motivator satu sama lain. Pada dasarnya kemajuan adalah awal dari keberhasilan yang selama ini di nanti-nanti.

Senin, 29 April 2013

Feline infectious enteritis (FIE)

Kali ini kita akan membahas salah satu penyakit kucing yaitu FIE. Apa itu? kepanjangan dari FIE adalah Feline infectious enteritis. Ini adalah salah satu dari penyakit menular yang paling sering menyerang kucing peliharaan kita.

Penyakit kucing ini dapat menyebabakan penurunan dramatis jumlah sel darah putih yang ada. Gejala-gejala dari penyakit kucing ini adalah sebagai berikut :
  • Demam
  • kehilangan selera makan
  • depresi
  • muntah-muntah
  • diare.
Bukan jenis kucing atau ras kucing tertentu yang paling mudah mengalami kematian. Melainkan anak kucing (tidak peduli jenisnya) yang paling memiliki tingkat kematian paling tinggi.

Beruntungnya sudah ada vaksin untuk penyakit kucing ini sehingga penularan penyakit ini dapat dikendalikan. Walau begitu kucing yang berhasil sembuh akan sering tetap lemah sepanjang sisa hidupnya. Jadi sebaiknya hati-hati..selalu waspada! Banyak cara sebuah penyakit dapat menular tidak terkecuali dengan kucing milik anda.

sumber: http://penyakit-kucing.blogspot.com/2009/05/feline-infectious-enteritis-fie.html